Ditulis oleh Admin
Sabtu, 28 Agustus 2021
Mojokerto - Pembunuhan Riski Ardiyanto (27), karyawan warung sate di Mojokerto ternyata dipicu persoalan sepele. Tersangka enggan memperbaiki dua ponsel milik calon mertua korban yang ketahuan ia curi.
"Motif pembunuhan ini asalnya murni karena kasus pencurian ponsel. Tersangka ketahuan mencuri dua ponsel di warung sate calon mertua korban," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander saat jumpa pers di kantornya, Jalan Gajah Mada, Mojosari, Sabtu (28/8/2021).
Ia menjelaskan, tersangka Edy Susanto (39) mencuri 2 ponsel di warung sate milik Amin, calon mertua korban di Jalan Raya Trowulan, Mojokerto pada Selasa (24/8) sekitar pukul 12.30 WIB. Kedua ponsel yang dicuri pemuda asal Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan itu milik calon mertua dan adik ipar korban.
Benar saja, saat mendatangi tempat kos Edy, calon ibu mertua korban menemukan dua ponsel pintar tersebut sudah rusak setelah dibongkar tersangka. Calon mertua korban pun bersedia memaafkan tersangka dengan syarat pemuda pengangguran itu bersedia memperbaiki kedua ponsel tersebut.
Siang itu juga, lanjut Dony, korban mengantar tersangka ke tempat servis ponsel. Riski membonceng Edy dengan sepeda motor Honda Scoopy warna merah putih nopol S 2550 NH. Namun, tersangka tidak mempunyai uang untuk membayar biaya perbaikan ponsel Rp 200.000.
Residivis kasus pencurian ini pun mengajak korban ke tempat sepi di Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan. Edy lantas berkelahi dengan korban karena ia berusaha kabur dari tanggung jawab memperbaiki dua ponsel rusak yang ia curi.
"Tersangka menusuk korban dengan pisau yang sudah ia siapkan. Korban sempat menelepon calon mertuanya. Namun, tak tertolong hingga meninggal dunia," jelasnya.
"Saya didorong sama dipisuhi (dikatai kasar) sama korban, saya sakit hati," ungkapnya.
Tim gabungan Unit Reskrim Polsek Trowulan dan Satreskrim Polres Mojokerto berhasil meringkus Edy di tempat persembunyiannya pada Jumat (27/8) sekitar pukul 13.00 WIB. Polisi terpaksa menembak kedua betis tersangka karena melawan menggunakan pisau dapur dan sabit saat ditangkap.