Ditulis oleh Admin
Minggu, 23 Februari 2025
Mojokerto - 3 bulan yang lalu Polres Mojokerto berhasil mengubah lahan tidur seluas 32,8 hektar menjadi lahan produktif untuk ditanami komoditas jagung. Saat ini beberapa wilayah di Jawa Timur memasuki masa panen raya termasuk Kabupaten Mojokerto salah satunya.
Namun dari hasil analisa saat Kapolres Mojokerto AKBP Dr. Ihram Kustarto, S.H., S.I.K., M.Si., M.H. ikut turun langsung dalam kegiatan panen Raya jagung di desa Kutogirang kecamatan ngoro. Kapolres Mojokerto mendapati petani jagung di desa tersebut mengeluhkan harga hasil panen jagung yang tidak sesuai dengan harga yang ditetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp. 5.500/kg.
Dari hasil turun langsung ke lapangan tersebut, AKBP Dr. Ihram Kustarto langsung menggelar Rapat koordinasi untuk menentukan solusi terbaik bagi para petani.
Rakor dan anev dipimpin yang langsung Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto. Rapat menghadirkan Bulog, BPS, Dinas Pertanian, para camat dan kapolsek, perwakilan petani jagung, HKTI, serta perwakilan Pupuk Indonesia.
Saat ini, 17,58 hektare sudah dipanen. Hasilnya mencapai 103,4 ton jagung pipilan basah. Sedangkan omzet panennya mencapai sekitar Rp 580 juta. Karena sebagian dibeli perusahaan untuk diolah menjadi benih jagung. Sedangkan hasil panen jagung lokal dibeli perorangan di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) Rp 5.500/Kg.
"Muncul masalah pasca panen, siapa yang membeli dengan harga berapa, sehingga kami anev untuk mencari solusi terbaik," jelasnya kepada wartawan di Mapolres Mojokerto, Sabtu (22/2/2025).
Rakor dan anev hari ini melahirkan keputusan yang membuat para petani jagung tersenyum. Sebab Bulog sepakat membeli hasil panen jagung langsung dari petani Rp 5.500/Kg, baik berupa pipilan basah maupun kering. Menurut Ihram, pihaknya akan meningkatkan kualitas penanaman jagung guna mendongkrak kuantitas panen.
Kepala Bulog Cabang Mojokerto Muhammad Husin membenarkan keputusan tersebut. Meskipun berdasarkan SK Kepala Bapanas nomor 18 tahun 2025 tentang HPP Jagung di Tingkat Petani, Bulog ditugaskan membeli jagung dari petani seharga Rp 5.500/Kg pililan jagung kering dengan kadar air maksimal 14%.
Harga jagung yang dijanjikan Bulog Cabang Mojokerto juga membuat senang kelompok tani Dusun Mendek, Desa Kutogirang, Kecamatan Ngoro. Sebab harapan mereka menuai untung dari menanam jagung sudah di depan mata.
Seperti yang dikatakan Sudiono, petani jagung di Dusun Mendek. Tak lama lagi ia akan memanen jagung jenis jago seluas 1,5 hektare. Hasil panennya diperkirakan lebih dari 8,5 ton jagung pipilan basah.
"Baru hari ini ada kepastian dari Bulog. Kalau harga Bulog, kami untung, bisa dapat Rp 2 juta/bulan. Nanti jualnya akan melalui Kapolsek untuk menghubungi Bulog dengan harga Rp 5.500/Kg pipilan basah," jelasnya.
Hasil dari Rapat koordinasi ini membuat tersenyum para petani jagung di Kabupaten Mojokerto. Selama ini saat panen dengan harga murah ke tengkulak diharapkan tidak terjadi lagi saat hasil panen diambil langsung oleh Bulog Kabupaten Mojokerto.