Ditulis oleh Admin
Rabu, 05 Maret 2025
Mojokerto- Satgas Pangan Polres Mojokerto melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di Pasar Raya Mojosari. Mereka menemukan harga minyak goreng, bawang merah dan cabai rawit yang masih tinggi.
Sidak di Pasar Raya Mojosari dipimpin Kanit Tipidek Satreskrim Polres Mojokerto Ipda Dawan Naibaho. Hadir pula sejumlah petugas dari Disperindag serta Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto.
Dalam sidak kali ini, satgas pangan menemukan Minyakita yang dijual di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700/liter. Salah satu pedagang, Sriyana (60) menjual Minyakita Rp 17.500/liter. Sebab ia mendapatkan pasokan dari sales seharga Rp 198.000/dus isi 12 liter atau Rp 16.500/liter.
"Saya dapat kiriman dari Surabaya Rp 198 ribu per dus isi 12 liter. Sebelum ada kenaikan, saya jual Rp 15 ribu per liter," terangnya kepada wartawan di lokasi, Rabu (5/3/2025).
Harga bahan pokok penting (bapokting) lainnya di Pasar Raya Mojosari masih stabil. Telur ayam turun dari Rp 30.000 menjadi Rp 27.000/Kg, gula pasir Rp 17.000/Kg, beras IR64 Rp 12.500/Kg, sedangkan beras Bramu Rp 15.000/Kg.
Kebutuhan pokok jenis bumbu dapur di Pasar Raya Mojosari juga masih tinggi. Cabai rawit pada awal Ramadan tembus Rp 105.000/Kg, saat ini Rp 80.000/Kg. Cabai merah turun dari Rp 60.000 menjadi Rp 50.000/Kg, bawang putih naik sejak 2 hari lalu dari Rp 35.000 menjadi Rp 37.000/Kg.
Begitu pula dengan bawang merah yang awal Ramadan lalu Rp 26.000/Kg kini tembus Rp 35.000/Kg. "Bawang merah kiriman dari Malang. Naik karena stoknya kurang, sedangkan yang belanja banyak," ungkap pedagang bumbu dapur, Lamaji (75).
Naiknya harga bawang merah juga dibenarkan Sumalia (60), pedagang bumbu dapur di Pasar Raya Mojosari. Jika pekan lalu Rp 25.000/Kg, saat ini menjadi Rp 40.000/Kg. Ia mengaku mendapatkan pasokan dari Kota Batu.
"Cabai rawit Rp 80.000/Kg, turun dari kemarin Rp 110.000. Cabai merah turun dari Rp 65.000 menjadi Rp 50.000/Kg, bawang putih impor Rp 40.000/Kg," ujarnya.
Lonjakan harga juga sempat terjadi pada daging ayam potong. Salah satu pedagang, Kristin (38) menuturkan, awal Ramadan harga daging ayam Rp 40.000/Kg. Ia mendapatkan pasokan dari peternak di Trawas, Mojokerto.
"Sekarang Rp 37.000/Kg, turun mulai hari kedua puasa," jelasnya.
Kanit Tipidek Satreskrim Polres Mojokerto Ipda Dawan Naibaho menjelaskan, secara umum harga bapokting di Pasar Raya Mojosari masih stabil. Selain itu, stok sembako juga masih aman. Satgas pangan akan rutin memantau harga kebutuhan pokok sampai Hari Raya Idul Fitri.
"Kami akan koordinasi dengan dinas terkait dan distributor agar (harga bapokting yang tinggi) bisa kami tekan. Kami tekankan ke distributor agar tidak menaikkan harga supaya di pasar juga tidak ikut naik. Mengingat masyarakat keberatan kalau terjadi kenaikan harga," jelasnya.
Dawan mewanti-wanti semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok bapokting tidak melakukan penimbunan maupun memainkan harga. "Apabila kami dapat laporan atau temuan, pasti kami tindak tegas para penimbun," tegasnya.
Kabid Usaha Perdagangan Disperindag Kabupaten Mojokerto, Eny Rositawati bakal menggelar operasi pasar (OP) untuk menjaga stabilitas harga bapokting. Rencananya, OP akan digelar di pasar-pasar tradisional secara bergilir setiap Rabu dan Jumat sampai 21 Maret nanti.
"Kami upayakan OP menjual beras, minyak goreng, gula, cabai rawit, telur dan bawang merah. Saat ini harga cabai rawit yang paling tinggi. Kami upayakan saat OP membawa cabai dari petani Dawarblandong untuk membantu masyarakat mendapatkan cabai dengan harga terjangkau," cetusnya.
Sedangkan Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan Dinas Pangan dan Perikanan Kabupaten Mojokerto, Nur Aisah memberi akses para pedagang ke distributor Minyakita. Sebab Minyakita di Pasar Raya Mojosari dijual di atas HET karena pedagang mendapatkan pasokan dari sales, bukan dari distributor resmi.
"Kami beri akses ke distributor supaya pedagang dapat harga di bawah HET, jualnya juga bisa di bawah HET," terangnya.
Selaras dengan Disperindag, tambah Aisah, pihaknya juga akan menggelar gerakan pangan murah (GPM) pada 6, 12 dan 25 Maret 2025. "Komoditas yang lagi naik kami sediakan di GPM, yaitu beras, bawang merah, minyak goreng dan cabai rawit. Karena kami jual dengan harga dari kandang atau dari produsen atau dari tangan pertama," tandasnya.