Ditulis oleh Admin
Selasa, 20 Juni 2023
MOJOKERTO Dalam upaya untuk melawan dan mengatasi penyebaran radikalisme di wilayahnya, Polres Mojokerto telah melakukan kegiatan penyuluhan di SMAN 1 Ngoro hari senin pagi (19/2023). Penyuluhan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada generasi muda mengenai bahaya radikalisme dan upaya pencegahannya.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 500 siswa SMA dan staf pengajar SMAN 1 Ngoro, Polres Mojokerto menyampaikan materi yang tentang radikalisme. Dalam penyampaian materi tersebut, Polres Mojokerto menugaskan Aipda Yoyon dari fungsi Sat Binmas Polres Mojokerto yang memberikan penjelasan mengenai definisi radikalisme, bagaimana cara mengenali tanda-tanda radikalisme, serta dampak dan bahaya yang timbul akibat terlibat dalam gerakan radikal.
Kapolres Mojokerto melalui Kasat Binmas AKP Joko, menyatakan bahwa penyuluhan ini merupakan langkah konkret dalam menangkal penyebaran radikalisme di kalangan generasi muda. Ia menjelaskan bahwa upaya pencegahan radikalisme harus dimulai dari lingkungan pendidikan, di mana siswa dapat diberikan pemahaman yang tepat mengenai nilai-nilai toleransi, keragaman, dan perdamaian.
"Radikalisme harus dicegah dengan memberikan pemahaman wawasan kebangsaan kepada para pemuda. Usia SMA ini merupakan masa dimana para pemuda kita mencari jati diri dan Polres Mojokerto Hadir untuk memberikan pemahaman wawasan kebangsaan kepada mereka agar tidak masukkan dalam kelompok Radikalisme." Ujar Kasat Binmas.
Selain itu, Polres Mojokerto juga memberikan contoh kasus-kasus nyata yang terkait dengan radikalisme, baik di tingkat nasional maupun internasional. Tujuannya adalah agar para siswa dapat memahami dampak negatif yang ditimbulkan oleh tindakan radikalisme, serta mendorong mereka untuk menjadi agen perubahan dalam memerangi radikalisme.
Melalui kegiatan ini, Polres Mojokerto telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam melawan radikalisme dan menjaga keamanan serta ketertiban di wilayahnya. Diharapkan bahwa penyuluhan ini dapat memberikan dampak positif dalam mengubah paradigma dan pemikiran siswa, serta menjadi langkah awal dalam mencegah penyebaran radikalisme di tengah masyarakat.