MOJOKERTO – Musim Hujan yang saat ini dialami oleh sebagian besar wilayah Indonesia tidak terkecuali di wilayah Kabupaten Mojokerto. Curah hujan yang tinngi juga disertai angin membuat khawatir warga Mojokerto.
Untuk mengantisipasi Bencana Hidrometologi, Polres Mojokerto melaksankan Gelar Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana Hidrometologi di kabupaten mojokerto. Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Mojokerto yang diwakili oleh Wakapolres Kompol Afner Pangaribuan serta Kepala BPBD kabupaten Mojokerto. Apel Gelar Pasukan ini dilaksanakan di Lapangan Apel Polres Mojokerto Selasa (28/11). Seluruh Stakeholder hadir dalam kegiatan tersebut seperti BPBD Tagana, Dishub kabupaten hadir dalam kegiatan tersebut.
Apel Gelar Pasukan dan Peralatan tersebut sebagai upaya kesiapan menanggulangi bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Mojokerto yang sewaktu – waktu bisa terjadi.
Hal itu seperti disampaikan oleh Kapolres Mojokerto melalui Wakapolres Kompol Afner saat memberikan arahan kepada peserta Apel, Selasa (21/11).
“Apel kesiap siagaan bencana ini untuk konsolidasi dan koordinasi serta mengecek sarana, prasarana kesiapan dalam mengantisipasi dan menghadapi terjadinya bencana hidrometeorologi," kata Kompol Afner dalam Apel Gelar Pasukan.
Berdasarkan informasi dari BMKG di November akhir ini intensitas curah hujan akan meningkat. Desember, Januari, puncaknya Februari. Peningkatan itu bisa terjadi antara 20 persen sampai 70 persen, semua itu karena dampak La Nina,"ujar Wakapolres Mojokerto.
Wilayah Kabupaten Mojokerto dialiri sungai terpanjang di Jawa Timur yakni Sungai Brantas dan terdapat Pegunungan yang masih aktif yakni Gunung Welirang sehingga rawan terjadi bencana alam ketika masuk musim penghujan. Wakapolres Berpesan agar masyarakat juga ikut menjaga lingkungan sekitar untuk Menghindari bencana alam yang disebabkan oleh kesalahan manusia.